Edy Baiknya Evaluasi Jabatan Lasro Marbun

Artam

Warning: getimagesize(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/sudutbir/drberita.id/amp/detail.php on line 180

Warning: getimagesize(https://cdn.drberita.id/photo/berita/dir022020/5684_Edy-Baiknya-Evaluasi-Jabatan-Lasro-Marbun.jpg): Failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/sudutbir/drberita.id/amp/detail.php on line 180

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/sudutbir/drberita.id/amp/detail.php on line 181

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/sudutbir/drberita.id/amp/detail.php on line 182
istimewa
Lasro Marbun, Kepala Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.
DRberita | Gubernur Sumatera Utara (gubsu) Edy Rahmayadi sebaiknya meninjau ulang posisi jabatan Lasro Marbun, sebagai Kepala Inspektorat Provinsi. Karakter Lasro kurang cocok sebagai pengawas dan pemeriksa. "Baiknya Gubsu Edy evaluasi jabatan Lasro Marbun, bilah perlu dipindah ke OPD lain, tidak cocok dia di inspektorat. Karakter di (Lasro) bukan bidang pengawasan, lebih tepat di bidang perencanaan. Lebih pasnya lagi bidang pembinaan," kata Mantan Ketua PC PMII Medan Joni Ritonga, di kawasan Jalan Letda Sujono, Medan Tembung, Senin 24 Februari 2020.Joni menilai track record Lasro Marbun di Provinsi DKI Jakarta terlalu berlebihan. Sikapnya sebagai Kepala Isnpektorat Sumut, itu mungkin karena dia merasa pernah menjadi pejabat yang ikut Jokowi dan Ahok. "Bicaranya saja ke staf-staf inspektorat pakai bahasa 'lu gua' segala, terlalu menonjolkan identitas dia (lasro). Sikapnya itu menunjukan keangkuhan, ini tidak baik untuk komunikasi ke internal staf inspektorat. Bisa-bisa nanti makin tak beres sistem pengawasan. Para staf bisa marah, menolak tugas apa yang diperintahkan Lasro," kata Joni. Apalagi Lasro pernah diberhentikan dari jabatan kepala dinas di DKI Jakarta. Lalu pindah ke Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), gak cocok di sana dia pindah lagi balik ke DKI."Artinya, kan ada yang tak beres komunikasi kerja dia di Humbahas. Pindah sana-sini, ngurusi masalah uang hilang Rp 1,6 miliar kan infonya juga demikian. Ini uang diperiksa harusnya balik masuk dulu ke kas, ini tidak dilakukan. Malah langsung dibagi-bagi untuk honor TAPD. Kan bisa jadi temuan BPK. Apa itu beres kerjanya, berarti dia kurang paham fungsi pengawasan regulasi," terang Joni.Sebelumnya, Lasro Marbun didemo belasan massa dari DPW PEMA Sumut, di depan Kantor Inspektorat Provinsi, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Kamis 20 Februari 2020. Massa menuding Lasro Marbun pejabat bermasalah dan minta Gubsu Edy Rahmayadi menyopotnya.Koordinator Aksi Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Mahasiswa (PEMA) Sumut Yungki Akbar dalam orasinya mengatakan Gubsu Edy Rahmayadi telah salah memilih Lasro Marbun sebagai Kepala Inspektorat. Lasro adalah pejabat dari DKI Jakarta yang pernah dicopot Gubernur Ahok.

"Lasro Marbun tidak cocok jadi Kepala Inspektorat, apalagi Kepala Dinas Pendidikan. Lasro Marbun pantasnya jadi staf ahli, dan jangan sampai Gubsu kecolongan, Gubsu Edy telah salah pilih," ungkap Yungki Akbar dalam orasi. (art/drc)

Penulis
: Artam
Editor
: Bornok

Tag:

Berita Terkait

Politik

Ketum PB PASU Emosi Dibuat Irbansus Inspektorat Sumut

Politik

Kasus Skimming Bank Sumut, Kombes Hadi: Iya LP sudah ada sedang didalami penyidik

Politik

Lasro Marbun Korban Skimming Tanggapi Gerak Cepat Bank Sumut

Politik

PMII: Musda KNPI Kota Medan Cacat Administrasi

Politik

Tender Jalan Provinsi Ruas Parsoburan Disoal, Gubsu dan Wagubsu Kecolongan

Politik

Kepala Inspektorat Sumut Terima Kunjungan DPW Pemuda NKRI