Pendidikan Indonesia

6 Guru Besar di Usia Muda dari LPDP, 1 di Antaranya Perempuan

Artam

Warning: getimagesize(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/sudutbir/drberita.id/amp/detail.php on line 180

Warning: getimagesize(https://cdn.drberita.id/uploads/images/202407/_5587_6-Guru-Besar-di-Usia-Muda-dari-LPDP--1-di-Antaranya-Perempuan.png): Failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/sudutbir/drberita.id/amp/detail.php on line 180

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/sudutbir/drberita.id/amp/detail.php on line 181

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/sudutbir/drberita.id/amp/detail.php on line 182
Poto: Istimewa
Prof. Dr. Yasmirah Mandasari Saragih, SH, MH.
drberita.id -Prestasi membanggakan kembali diukir para alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Enam di antaranya yang meraih gelar guru besar di usia muda seorang perempuan.

Dikutip dari laman LPDP, enam guru besar tersebut berasal dari berbagai bidang keilmuan yang berbeda dari hukum hingga geologi. Berikut daftar namanya.

Pertama, Prof. Dr. Yasmirah Mandasari Saragih, SH, MH. Di usianya yang menginjak 37 tahun, Yasmirah menjadi guru besar termuda di bidang hukum dari LLDIKTI Wilayah 1 Sumatera Utara.

Prof. Yasmirah saat ini menjadi Guru Besar Hukum Pidana di Universitas Panca Budi (UNPAB) Medan, S3 Hukum di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, Jawa Tengah.

Mewakili alumni penerima beasiswa LPDP, Prof. Yasmirah menyatakan capaian ini lantas tidak membuat lupa diri.

"Ingat pepatah Arab mengatakan 'Al adabu fauqol 'ilmi' yang artinya adab itu lebih tinggi dari pada ilmu. Kalau hanya mengandalkan ilmu tanpa di barengi adab, iblis lebih bisa. Sebab iblis diberikan keistimewaan oleh Allah SWT lebih pintar dari pada manusia," ucapnya.

Kedua, Prof. Andi Dian Permana adalah guru vesar dalam bidang Ilmu Sistem Pengantaran Obat Dermal dan Transdermal. Sebagai dosen di Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Andi meraih gelar guru besar di bidang farmasi pada usia 34 tahun, menjadikannya guru besar termuda dalam bidang farmasi di Indonesia.

Pendidikan S3 nya diselesaikan di program studi pharmacy di Queens University Belfast, Inggris, dengan dukungan beasiswa LPDP.

Ketiga, Prof. Khusnul Kausarian, dosen dari Pekanbaru, Riau, memperoleh gelar guru vesar di usia 37 tahun dalam bidang geologi. Dia menjadi guru besar termuda di bidang geologi.

Prof. Khusnul menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Geosciences, Chiba University, Jepang, dengan beasiswa LPDP.

Keempat, Prof. Adi Purwandana, peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diangkat sebagai guru besar dalam bidang Kepakaran Gelombang Internal dan Percampuran Turbulen Laut pada usia 42 tahun.

Prof. Adi menyelesaikan studi S3 nya di bidang Physical Oceanography di Sorbonne Université, Perancis, dengan beasiswa LPDP.

Kelima, Prof. Pramaditya Wicaksono mencapai gelar guru besar dalam Ilmu Pengindraan Jauh Biodiversitas Pesisir pada usia 35 tahun, menjadi guru besar termuda di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Keenam, Prof. Ferian Anggara, juga dosen di UGM, diangkat sebagai guru besar di bidang Ilmu Geologi Batubara pada usia 40 tahun, menjadi guru besar termuda di program studi teknik geologi, UGM.

Penulis
: redaksi
Editor
: redaksi

Tag:

Berita Terkait

Metropolitan

Mantap, Jumlah Guru Besar USU Kini Capai 208 Orang

Metropolitan

Keprihatinan Guru Besar FK USU terhadap Arah Kebijakan Kesehatan Nasional

Metropolitan

Alumni Beasiswa Gelar Career Monitoring LPDP

Metropolitan

Kepala LLDikti Wilayah 1 Serahkan SK Guru Besar Prof. Yasmirah

Metropolitan

Prof. Yasmirah Mandasari Saragih Jadi Guru Besar Hukum Pidana Termuda di Sumut

Metropolitan

Aptisi Sumut Workshop Percepatan Lektor Kepala dan Guru Besar di Unpab