drberita.id -
Token listrik yang dibeli setiap saat dari PT.
PLN sangat menyengat ekonomi rakyat. Sengatan itu hingga 35 persen dirasakan rakyat.
Harga token yang dibeli tidak sebanding masuk ke meteran listrik.
Nilai token listrik yang dijual PT. PLN kepada rakyat bisa dibeli melalui aplikasi komersil dan mini market.
Ari warga Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumatera Utara, mengaku heran setalah membeli token listrik dari salah satu mini market untuk meteran di rumahnya. Isi token yang terisi ke meteran listrik rumahnya tidak sesuai dengan harga pembelian dari mini market.
Harga token yang dibeli Ari terpotong hingga 35 persen masuk ke meteran listrik rumahnya.
"Aku beli Rp. 20 ribu, tapi yang masuk ke token ke meteran listrik hanya Rp. 13 ribu. Banyak kali potongannya dari PLN beli token listrik di Indo...t," ucap Ari di Jalan Pasar 6 Tembung, Rabu 5 November 2025.
Selain Ari, warga lainnya juga merasakan hal yang sama dengan harga token yang dibeli dari PT. PLN. Sengatan harga token listrik sangat dirasakan rakyat.
Devi warga Pasar 5 Tembung mengaku membeli token listrik dari aplikasi komersil merasa sangat rugi. Harga pembelian dengan yang masuk ke meteran listrik tidak sesuai harga.
"Saya beli token Rp. 20 ribu, tapi yang saya bayar Rp. 21 ribu. Yang masuk ke meteran listrik Rp. 14 ribu," kata Devi.
Ia pun merasa tertipu dengan pembelian token yang sangat jauh potongannya. PT. PLN seharusnya bisa dievaluasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Rakyat yang sengsara beli token dengan potongan yang sangat besar sampai 35 persen. Presiden Prabowo harus bongkar kejahatan penjualan token listrik PT. PLN," katanya.